Minggu, 10 Agustus 2014

Tepung dari Limbah Kulit Pisang






Di beberapa daerah terutama yang memiliki sentra UKM berbahan baku buah pisang pasti memiliki banyak limbah berupa kulit pisang. Kebanyakan biasanya dibuang begitu saja, dibakar ataupun dipendam. Padahal limbah kulit pisang ini bisa didaur ulang, salah satunya menjadi tepung untuk kemudian dijual atau diolah lagi menjadi berbagai jenis makanan sehingga menambah keuntungan. :\


Kok bisa kulit pisang dijadikan tepung? Karena kulit pisang mengandung zat pati maka kulit pisang dapat diolah menjadi tepung. Kulit pisang juga mengandung vitamin C, vitamin B, kalsium, protein, dan juga lemak yang cukup (Sulffahri.2008). Hasil analisis kimia menunjukkan bahwa komposisi kulit pisang banyak mengandung air yaitu 68,90 persen dan karbohidrat (zat pati) sebesar 18,50 persen.

Kulit pisang juga punya khasiat lho. Hasil penelitian tim Universitas Kedokteran Taichung Chung Shan, Taiwan, memperlihatkan bahwa ekstrak kulit pisang ternyata berpotensi mengurangi gejala depresi dan menjaga kesehatan retina mata. Selain kaya vitamin B6, kulit pisang juga ternyata banyak mengandung serotonin yang sangat vital untuk menyeimbangkan mood. Selain itu, ditemukan pula manfaat ekstrak pisang untuk menjaga retina dari kerusakan cahaya akibat regenerasi retina.

Untuk jenisnya, kulit pisang yang biasa dipilih untuk diolah adalah kulit pisang raja dan pisang kepok. Pisang raja mengandung kalsium (Ca) sebesar 10 mg. Selain itu kulit pisang raja lebih tebal dari kulit pisang lain sehingga memiliki potensi pati yang cukup besar untuk diolah menjadi substituen tepung terigu. Sedangkan pisang kepok memiliki hasil tepung yang berwarna lebih putih daripada pisang jenis lain tapi kelemahannya aroma pisangnya kurang kuat. Menurut beberapa sumber pada umumnya semua jenis pisang kulitnya dapat diolah menjadi tepung kulit pisang kecuali pisang putri dan pisang emas.



Berikut ini akan dijelaskan bagaimana cara mengolah limbah kulit pisang menjadi tepung kulit pisang.

Bahan :
1. Pisang raja
2. Natrium tiosulfat (dapat dibeli di toko bahan kimia)

Alat :
1. Pisau
2. Perajang
3. Alat pengering
4. Alat penghancur atau penggiling
5. Ayakan atau saringan

Fungsi masing-masing peralatan:
1. Penggiling ukuran kecil, untuk kapasitas satu kwintal atau lebih sesuai yang diinginkan. Penggilingan digunakan untuk menghancurkan potongan pisang menjadi tepung.
2. Pisau, digunakan untuk memotong pisang menjadi ukuran kecil-kecil sebelum dilarutkan kedalam bahan natrium tiosulfat
3. Saringan/ayakan, sebagai alat untuk menyaring/mengayak hasil tepung, guna mendapatkan tepung yang baik dan halus serta berkualitas.
4. Plastik, yang lebar dan bersih sebagai alat untuk menaruh tepung pisang ketika dijemur agar supaya kering untuk memudahkan dalam proses penggilingannya.
5. Sinar matahari, sangat diperlukan dalam proses pembuatan tepung pisang dalam proses pengeringan.
6. Plastik kemasan, untuk membungkus tepung pisang telah jadi.
7. Plastik sealer, alat menutup kantong plastik.

Cara membuatnya:
1. Pisang yang telah tua dikupas kulitnya, dipisahkan daging buahnya.
2. Potong pisang kecil-kecil dengan ukuran kurang lebih 1 cm x 0,5 cm dengan pisau atau alat pengiris.
3. Rendam pisang dalam larutan natrium tiosulfat, setelah itu ditiriskan.
4. Keringkan potongan pisang. Pengeringan dengan sinar matahari perlu waktu kurang lebih dua hari. Jika menggunakan alat pengering gabah (dengan suhu 60 derajat celsius) proses pengeringan lebih cepat. Untuk mengeringkan dua kwintal pisang segar hanya perlu waktu 1 jam 20 menit.
5. Setelah kering atau kadar air kurang lebih 14 persen, potongan pisang dapat digiling/dihancurkan dengan menggunakan hammer mill atau ditumbuk.
6. Hasil penggilingan kemudian diayak.
7. Tepung pisang yang lolos dari ayakan dikemas dalam kantong plastik.

Penggunaan zat kimia Natrium tiosulfat bertujuan untuk menghambat terjadinya proses oksidasi pada kulit pisang, sehingga dapat mencegah timbulnya pencoklatan kulit pisang. Sehingga tepung yang dihasilkan akan lebih bersih. Jika tidak ada bahan tersebut, bisa juga menggunakan air. 

Setelah berhasil membuat tepung kulit pisang, sebaiknya bisa dicoba untuk membuat kue atau makanan – makanan dari tepung kulit pisang ini sehingga kita bisa menemukan perbedaan karakteristik antara tepung kulit pisang dan tepung terigu dalam pengolahannya, karena tentu saja antara kedua tepung ini tidak bisa 100% disamakan. :)
Berikut data kandungannya.

Tepung pisang memiliki rasa dan bau yang khas. Dalam pengolahannya, tepung pisang bisa menggantikan sebagian atau seluruh tepung terigu. Selain digunakan untuk membuat berbagai macam kue dan makanan, tepung pisang juga digunakan untuk membuat makanan bayi (terutama di Ekuador)



Sumber : Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DI. Yogyakarta dan berbagai sumber lain.


7 komentar:

  1. selamat pagi, saya mau bertanya ?
    apakah tersedia produck dari limbah kulit pisang atau tidak ?
    kalau ada bagaimana kah cara pemesanannya ?
    tolong infokan ke saya .
    di @mail saya
    dollinwake14@gmail.com
    terimakasih

    BalasHapus
  2. Berapa takaram natrium tiosulfat untuk merendam dan brp lama?

    BalasHapus
  3. Natrium triosulfat takarannya berapa? Terus direndam berapa lama? Tolong bantuannya cepat. Thanks

    BalasHapus
  4. Natrium triosulfat takarannya berapa? Terus direndam berapa lama? Tolong bantuannya cepat. Thanks

    BalasHapus
  5. Mau tanya limbah kulit pisangnya didapat di mana?

    BalasHapus
  6. Izin bertanya, untuk berapa kulit pisang tersebut menjadi berapa gr tepung ya?terimakasih

    BalasHapus
  7. Playtech casino, casino, casino, dice: Your guide to gambling for the
    At the moment, it's no longer a popular casino and no online gambling company. It has 아산 출장안마 become 보령 출장마사지 a bit 강원도 출장안마 of a 경기도 출장마사지 trend 제천 출장안마 that attracts a lot of people to

    BalasHapus